Friday, 20 May 2016

Produk Misu Supply Tiramisu Cicak Mati


Baru baru ini kita semua dihebohkan oleh cicak mati yang berada di tiramisu sajian HolyCow Steak House, sebagai salah satu pecinta tiramisu juga tentunya ini harus menjadi perhatian lebih bagi pihak restoran untuk lebih berhati hati serta mengecek kebersihan makanan sebelum disajikan ke konsumen.

Namun ternyata Tiramisu yang disajikan oleh pihak Holy Cow Steakhouse merupakan produk Misu yang merupakan vendor dari HolyCow.

Hal ini dialami oleh salah satu konsumen bernama Lamia, awalnya ia mengira yang dikunyahnya adalah chocolate flake namun yang dikunyah adalah cicak, Lamia kemudian mengupload mayat cicak beserta tiramisunya di akun path yang kemudian menjadi viral.

Baik pihak holycow maupun WeMisu sendiri sudah menyatakan permohonan maafnya, Holycow sendiri langsung memutus kontrak dengan WeMisu dan menarik semua produk Tiramisunya dari seluruh outlet Holycow.

Kejadian ini sentak membuat para netizen bereaksi dan banyak pihak yang menyayangkan kejadian ini, khususnya untuk Holycow maupun We Misu yang tidak mengecek kembali sebelum disajikan ataupun disupply.

Dari hal ini tentunya membuat was was dan mempertanyakan higenitas akan semua produk We Misu yang tentunya berbahaya untuk dikonsumsi.

Sebagai pecinta tiramisu tentunya ini membuat shock dan trauma sebelum menyantap Tiramisu, untuk konsumen harus berhati hati sebelum menyantap makanan yang disajikan.

Holycow Steakhouse Sajikan Tiramisu Cicak Mati


Kejadian yang menjijikan dialami salah satu pengunjung restoran Holycow, restoran yang menyediakan menu steak.

Melalui social media Path, pengguna  dengan akun @Lamia menemukan mayat cicak di salah satu makanan dessert yang dipesannya. Terakhir dikonfirmasi ternyata merupakan menu Tiramisu yang merupakan vendor dari Misu.


"Astagfirullah!! Makan tiramisu di holycow ada cicak matinya. Segede gini, gw gigit2 kepalanya, gw kirain chocolate flakes ternyata mayat cicak," jelas Lamia di akun Path pribadinya yang disertai dengan foto bangkai cicak yang sudah dalam posisi terlentang.

Tiramisu bermerek Misu sendiri merupakan salah satu vendor untuk produk tiramisu di Holycow Steakhouse.

Tak lama posting, foto tersebut sudah menjadi sangat ramai diperbincangkan sehingga menjadi viral. Tak sedikit juga pengguna sosmed yang mengshare foto yang diupload oleh Lamia. Beberapa orang bahkan mempertanyakan standard kelayakan makanan yang disajikan oleh Holycow sebelum menghidangkannya ke konsumen, ada juga yang menyalahkan pihak Misu sebagai vendor tiramisu untuk holycow.

Atas peristiwa ini, Holycow segera melakukan klarifikasi yang disampaikan melalui akun Twitter milik mereka, @steakholycow.

"Menanggapi kejadian yang tidak menyenangkan dr konsumen setelah mengkonsumsi salah satu produk dr vendor kami (1). Maka mulai malam ini kami menarik semua produk dr vendor tersebut dr semua CAMP (2). Melihat kondisi ini, maka pihak manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan vendor tersebut (3). Kejadian ini merupakan pelajaran berharga untuk lbh berhati-hati memilih vendor yg memasok produk utk konsumen kami (4)," kicau admin akun @steakholycow.

Atas peristiwa ini Holycow sendiri dengan tegas memutus kontrak dengan pihak Misu.

Konsumen @lamia yang membeli produk tiramisu itu kembali mengklarifikasi kalau dirinya sudah dikontak oleh management Holycow. Dia mengapresiasi apa yang dilakukan Holycow dengan memutus kontrak MISU.

Sumber : Detik.com dan Kompas.com

Sunday, 8 May 2016

Amin Supriyadi Liu Berbicara Pro Dan Kontra Kompasiana


Kompasiana


Belakangan ini banyak blog, media ataupun forum diskusi yang muncul. Setiap penggunanya pun dapat secara bebas untuk menyuarakan opini, saran, pendapat ataupun digunakan untuk membully seseorang ataupun perusahaan. Salah satunya yang banyak digunakan adalah Kompasiana.

Kompasiana sendiri blog jurnalis Kompas yang bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Di sini, setiap orang dapat mewartakan peristiwa, menyampaikan pendapat dan gagasan serta menyalurkan aspirasi dalam bentuk tulisan, gambar ataupun rekaman audio dan video.

Namun sayangnya tidak semua orang menggunakan citizen media dengan tepat, kerapkali tulisan yang disampaikan hanya berdasarkan sudut pandang si penulis tanpa melibatkan dan menggunakan sudut pandang yang berbeda.

Menyikapi persoalan ini, Amin Supriyadi Liu pun angkat suara dalam menanggapi hal ini, menurutnya pro dan kontra itu adalah hal yang biasa. Bagaimana pun semua orang tahu, kompasiana adalah blog berbasis citizen media, berati setiap orang bebas mengutarakan opininya sendiri.

Amin Supriyadi  merupakan komisaris utama PT Galuh Citarum yang bergerak di bidang property, khususnya di Karawang. Olehnya Karawang kini diubahnya menjadi pusat perekonomian baru, berbeda dengan beberapa tahun lalunya, Karawang kini menjadi lebih hidup.

Kembali ke persoalan kompasiana, kini Amin mengatakan pembaca kini yang harus bijak dan menentukan, mana yang bersifat objektif dan subyektif.

"Ini negara demokrasi jadinya setiap orang bebas bersuara dan menyampaikan opini. Masyarakat kita kini sudah pintar, mereka yang tentunya harus tahu mana yang baik dan buruk, mana yang bisa dipertanggung jawabkan dan tidak." ujar Amin
 
Namun Amin sangatlah megapresiasi Kompasiana yang memberikan warna baru dalam dunia jurnalisme.

Monday, 2 May 2016

PT Galuh Citarum Peringati Hari Kartini


Tepat pada 21 April kemarin kita semua memperingati hari kartini, yah seorang pejuang yang lahir di kota Jepara yang terkenal dengan jasanya dalam memperjuangkan emansipasi wanita.

Banyak yang merayakannya dengan cara yang berbeda beda, salah satunya PT Galuh Citarum nya Amin Supriyadi. Melalui Galuh Mas, acara berupa Dance Competition dan Futsal Khusus Wanita semua bertajuk "All About Woman" yang diselenggarakan di Galuh Waterpark.

Acara ini sendiri diadakan dengan memperebutkan hadiah berupa uang tunai senilai Rp 1.500.000 untuk setiap tim yang menang dalam tiap kategori kompetisi.

Acara yang terbilang unik karena semua orang tahu, khususnya futsal adalah olahraga yang lazim kebanyakan dilalukan oleh kaum hawa, namun Amin Supriyadi yang merupakan komisaris utama dari PT Galuh Citarum ini mengatakan bahwa karena temanya ini hari kartini jadinya yang boleh ikutan daftar dan main hanyalah kaum wanita.

"Amin berujar bahwa ini saatnyalah kaum wanita harus unjuk gigi tidak boleh kalah sama laki laki baik dari segi derajat dan prestasi semuanya mempunyai kesempatan dan hak yang sama" ujar Amin

Selain itu Amin menambahkan wanita zaman sekarang sudah berbeda dengan berpuluh puluh tahun yang lalu, dimana wanita itu lebih dengan identik di dapur dan jaga anak.

"Saat ini wanita sudah tidak lagi hanya di rumah, melainkan mereka berkarir dan bahkan tidak sedikit wanita saat ini menjadi womanpreneurship dengan prestasi yang luar biasa dan tentunya tak kalah dengan pria" lanjut Amin

Acara seperti ini ternyata bukan hanya pertama kali diselenggarakan oleh PT Galuh Citarum, bahkan tanpa hari kartini pun mereka tercatat sudah 3 kali menyelenggarakan acara serupa dengan tajuk Wanita Inspiratif Karawang.

Cukup Inspiratif bukan ? Amin Supriyadi pun menutup dengan masukan singkat untuk para kartini muda di tanah air untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Indonesia seperti yang dilakukan oleh RA Kartini beberapa abad yang lalu.

Maju Terus Kartini Muda Indonesia - Amin Supriyadi